Jumat, September 01, 2006

Efek Minum Berdiri

Saya ikut kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli akupuntur. Saya baru sadar, mengapa Rasulullah melarang umatnya minum berdiri. Dalam hadist disebutkan "janganlah kamu minum berdiri" Ini dibuktikan dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada 'pos-pos' penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya. Cara mengatasinya :
1. biasakan minum duduk.
2. banyak minum air putih.
Sekarang, apakah kita masih mau minum berdiri !!!

Sumber dari : http://bangdha.multiply.com/journal/item/14?last_read=1&mark_read=bangdha:journal:14

Sabtu, April 15, 2006

Kebahagiaan

Dimanakah kau berada
Rasanya kuingin lari mengejarmu
Pergi dari segala rasa yang membelenggu
Pergi entah kemana
Tanpa perdulikan dia lagi
Tanpa pikirkan dia lagi
Menanggalkan segala beban ini

Kebahagiaan
Akankah kan kujelang
Kuingin terbang bersamamu
Menggapai kepak sayapmu
Mencari arti damai di hati
Yang tlah lama hilang
Dan yang tlah lama kurindukan

Kebahagiaan
Janganlah kau tepikanku
Kuingin rasakan bahagia
Dan akankah kau kan berbaik hati
Untuk sedikit tebarkan ronamu
Agar aku dapat merasa lebih berarti
Dalam kehidupan ini

Kebahagiaan
Kuhanya berharap
Agar kau tak tinggalkanku
Agar kau tak memasungku
Dalam kebisuan hati
Dalam kehampaan diri
Dalam kesunyian jiwa

Kebahagiaan
Kuharap kau kan sudi
Untuk singgah dan berbagi
Agar kepedihan ini
Dapat terlewatkan
Dan dapat kulalui
TAnpa kumesti menangis lagi

Kebahagiaan
Mungkinkah kan ada
Jika yang membahagiakanku tlah menjauh
Berlabuh pada tepian hati yang lain
Tanpa kubisa menolaknya
Ataupun mencegahnya

Kebahagiaan
Tolong sampaikan padanya
Bahwa mesti aku sering disakiti
Cinta putih ini takkan pernah padam
Dan aku akan selalu menyayanginya
Meskipun aku harus menyembunyikan itu semua

Mungkinkan kebahagian kan teraih
Hingga lukaku terobati
Dan mampu luluhkan hati ini
Mungkinkah semua terjadi
Tanpa mesti menyakiti orang lain
Ataupun melukai orang lain
Dan tanpa mesti kehilangan rasa sayang
Dari orang-orang yang menyayangi kita
Hanya waktu yang kan menjawab

Selasa, April 11, 2006

Meng-crack password Linux/Unix


Sebenarnya sangat sulit untuk meng-crack password Linux karena pada Linux modern (dan Unix pada umumnya) biasanya password tidak disimpan pada file /etc/passwd tetapi pada file /etc/shadow yang hanya dapat diakses oleh root. Tetapi bila kita bisa mendapatkan kedua file ini maka kita dapat melakukan crack dengan tool seperti John the Ripper (JtR), http://www.openwall.com/john/. Untuk mulai melakukan crack maka kedua file harus digabung dulu dengan tool unshadow yang sudah tersedia pada paket JtR.

Password Linux pada umumnya disimpan pada file dengan format sebagai berikut :

owner:EJymyuhn54t2E:510:102:Some user Info:/home/subdir/owner:/bin/bash
1 2 3 4 5 6 7

Bagian yang terpenting adalah bagian (field) kesatu dan kedua, juga yang ke lima. Bila digunakan shadow maka bagian kedua ditandai dengan x dan string tersebut disimpan pada file /etc/shadow . Bagian pertama merupakan nama user yang digunakan untuk login, sedangkan yang kedua merupakan password dalam bentuk terenkripsi dengan metoda sedemikian sehingga string ini merupakan hashing satu arah. Pada umumnya metoda yang digunakan adalah dengan menggunakan metoda enkripsi DES, MD5 dan enkripsi Blowfish. DES (Data Encryption Standard) merupakan metoda yang pertama kali digunakan dalam penyimpanan password, metoda ini sudah tidak biasa digunakan lagi, karena dengan mesin-mesin modern akan didapat kecepatan cracking yang tinggi, sekitar 800.000 lebih kombinasi password per detik pada komputer dengan prosessor Pentium 4 - 2,4 GHz, sehingga bila menggunakan metoda ini password akan relatif lebih mudah di-crack. Metoda MD5 (Message Digest 5) merupakan metoda yang umum digunakan pada saat ini dan relatif lebih sulit dipecahkan, kecepatan cracking sekitar 4.400 kombinasi per detik pada P4 ? 2,4 GHz. Metoda Blowfish masih jarang digunakan dan kecepatan cracking-nya lebih rendah lagi, dibawah 500 kombinasi per detik pada P4 ? 2,4 GHz.


Seperti telah disebut di atas untuk meng-crack password ini dapat digunakan JtR. Pada JtR ada beberapa mode craking yang disediakan :

  • Single crack Mode, mode ini merupakan mode pertama yang harus dicoba. Pada mode ini akan dicoba informasi login/gecos (informasi pada field kesatu dan kelima, pada format password di atas) sebagai password. Metoda ini jauh lebih cepat dari metoda wordlist mode dan memungkinkan menggunakan banyak aturan (rule). Aturan ini bisa dilihat di file john.conf, seperti: penambahan numerik pada huruf akhir, penambahan huruf ?s?, diubah ke huruf besar, dll. Bila password ditemukan maka password ini akan dicobakan pada keseluruhan daftar password kalau-kalau ada yang menggunakan password yang sama. Tentu saja dengan metoda ini hanya akan didapat password dari informasi login/gecos saja.
  • Wordlist Mode, ini merupakan cara yang paling sederhana pada JtR, yang diperlukan adalah daftar kata-kata yang berupa file teks, file ini harus terdiri dari satu kata per baris. Dengan metoda ini kita dapat juga mengaktifkan aturan (rule) yang akan digunakan untuk memodifikasi kata, aturan ini juga bisa dilihat pada file john.conf dan bila perlu bisa dimodifikasi. Daftar kata-kata yang bisa digunakan bisa berasal kata-kata yang dikumpulkan dari bahasa nasional, bahasa daerah atau bahasa asing (Inggris, Jerman, Perancis , dll) . Untuk bahasa asing di-internet sudah tersedia dan biasanya satu file bisa terdiri dari berjuta-juta kata yang dapat digunakan. Sedangkan untuk bahasa nasional dan daerah mungkin kita harus mengumpulkannya sendiri, penulis sendiri pernah mengumpulkan beberapa puluh ribu kata. Daftar ini dikumpulkan dari media-media nasional yang ada di-internet untuk kata-kata yang umum, dari berbagai database untuk nama-nama orang, nama lokasi geografis (seperti nama pulau, gunung, sungai, dll). Daftar kata lain yang bisa digunakan adalah angka numerik seperti tanggal, karena orang kadang-kadang menggunakan tanggal lahir sebagai password. Format tanggal dapat dibuat dalam berbagai format seperti DMY, DDMMYY, DDMMYYYY, YYMMDD, YYYYMMDD, dsb. Bisa dibuat program sederhana untuk membuat format ini dan dalam range tahun tertentu (misalnya dari tahun 1940 ? 2003) kemudian disort untuk menghilangkan duplikasi.
  • Incremental Mode, cara ini adalah cara yang paling ampuh karena menggunakan semua kombinasi dari berbagai karakter yang mungkin (brute force). Tetapi tentu saja cara ini akan memakan waktu yang sangat lama. Oleh sebab itu digunakan tabel frekuensi karakter, untuk mendapatkan sebanyak mungkin kombinasi password dalam waktu yang terbatas. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan definisi spesifik dari parameter yang akan digunakan seperti panjang password dan charsets (karakter sets)
  • External Mode, metode terakhir yang dapat digunakan dan didefinisikan dalan john.conf . Pada bagian ini kita harus mendefinisikan fungsi tertentu yang akan digunakan oleh JtR untuk menghasilkan rangkaian kata tertentu yang akan dicobakan.

Dari hasil percobaan penulis untuk mode Single Crack kita dapat memperoleh kurang lebih 10% dari keseluruhan daftar password, sedangkan untuk Wordlist mode tergantung banyak kata yang digunakan tapi kurang lebih bisa mencapai 35%. Sedangkan Untuk Incremental mode dan External mode penulis belum pernah mencoba sampai tuntas karena memakan waktu yang sangat lama.

Untuk mendapatkan hasil cracking password yang lebih banyak tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor :

  1. Pertama tentu metoda yang digunakan dalam password, dengan metoda DES tentu akan jauh lebih banyak didapat password dibanding metoda MD5 atau Blowfish.
  2. Daftar kata yang lebih banyak, dengan mencoba sebanyak-banyaknya kata yang mungkin digunakan tentu saja akan didapat hasil cracking yang lebih banyak.
  3. Proses cracking tidak terbatas waktu, lebih banyak waktu yang digunakan maka akan didapat lebih banyak password. Tapi tentu saja hal ini dibatasi oleh validitas dari password, karena kemungkinan user telah mengganti password dalam periode tertentu dan kemungkinan user telah tidak aktif (telah dihapus dari daftar password) pada saat password ditemukan.
  4. Tentu saja dengan jumlah resource (hardware) yang lebih banyak, proses cracking dapat didistribusikan ke banyak mesin sehingga proses cracking dapat sangat dipercepat.

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: metoda penyimpanan password Linux/Unix sebenarnya sangat aman, tetapi metoda seaman apapun selalu ada lubang yang bisa ditembus karena faktor terpenting keamanan komputer terletak pada pengguna komputer itu sendiri. Bila pengguna tidak berhati hati, dalam hal ini memilih password akan selalu ada kemungkinan password-nya bisa ditebak oleh orang lain dan tentu hal ini akan sangat merugikan user itu sendiri. Untuk itu perlu digunakan modul untuk pengecekan keamanan password dan yang penulis tahu memang hal ini sudah tersedia untuk Linux, tetapi tidak semua admin menggunakan modul ini untuk menjaga keamanan user.

Sabtu, April 08, 2006

LATIHAN BERPIDATO


I. PERSIAPAN
  • Tuliskan materi pidato dengan ringkas, padat tetapi jelas
  • Latihan materi pidato dengan membaca di depan kaca, atau di depan orang lain
  • Catat dan sesuaikan watku latihan dengan waktu yang di berikan untuk pidato anda
  • Biasakan berpidato dengan urutan : Pendahuluan, isi, penutup atau kesimpulan
  • Kenali profil peserta pidato

II. PELAKSANAAN

  1. Mulailah dengan senyum dan salam
  2. Perkenalkan diri anda
  3. Sampaikan dengan santai sepert sedang bercakap - cakap biasa
  4. Tekankan pada bagian - bagian yang penting
  5. Tataplah dengan mata yang ramah kepada para peserta
  6. Diakhiri dengan menyimpulkan isi pidato
  7. Ucapkan terimakasih dan salam

III. EVALUASI

  • Tuajuan pidato ?
  • Urutan penyampaian ?
  • Kepercayaan diri ?
  • Bahasa yang di gunakan ?
  • Reaksi peserta ?
  • Waktu ?
  • Dan lain - lain

Sabtu, Maret 25, 2006

Penciptaan budaya perusahaan



Pada tahun 1980-an, para peneliti manajemen menjadi tertarik kepada cara para pemimpin mengubah dan menghidupkan kembali organisasi-organisasi. Subyek tersebut khususnya relevan untuk suatu waktu ketika banyak perusahaan Amerika mendadak menyadari kebutuhan untuk mengubah cara-cara dari banyak hal yang dilakukan demi kelangsungan hidupnya dalam menghadapi persaingan ekonomi yang makin meningkatdari perusahaan-perusahaan luar negeri. Kepemimpinan transformasional menunjukkan kepada proses membangun komitmen terhadap sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk juga bagaimana para pemimpin mengubah budaya dan struktur organisasi agar lebih konsisten dengan strategi manajemen untuk mencapai sasaran organisasional.

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Usaha-usaha oleh manajemen tertinggi untuk mentransformasi atau memperkuat kembali sebuah organisasi tidak besar kemungkinan berhasilnya kecuali budaya organisasi diganti. Penelitian tentang budaya organisasi merupakan sumber pengetahuan mengenai dinamika kepemimpinan transformasional dan proses yang dengannya karisma seorang pemimpin dapat dilembagakan

Hakikat Budaya Organisasi

Schein (1992) mendefinisikan budaya sebagai asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan dasar yang dirasakan oleh para anggota dari sebuah kelompok atau organisasi. Asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan tersebut menyangkut pandangan kelompok mengenai dunia dan kedudukannya dalam dunia tersebut, sifat dari waktu dan ruang lingkup, sifat manusia, dan hubungan manusia. Shein membedakan antara keyakinan-keyakinan yang mendasari (yang dapat tidak disadari) dan nilai-nilai yang menyertai, yang dapat konsisten maupun tidak dengan keyakinan-keyakinan tersebut.

Fungsi penting dari budaya adalah untuk membentuk kita memahami lingkungan dan menentukan cara menanggapinya, dan dengan demikian mengurangi ketegangan, ketidak pastian, dan kekacauan. Masalah internal dan eksternal tersebut saling berhubungan dengan kuat, dan organisasi-organisasi harus menghadapinya secara simultan.Selagi pemecahan-pemecahan dikembangkan melalui pengalaman, ia menjadi asumsi-asumsi yang dirasakan bersama yang diteruskan kepada para anggota baru. Selang beberapa waktu, asumsi-asumsi tersebut menjadi demikian familiar sehingga para anggota tidak lagi menyadarinya.

Bagaimana para pemimpin membentuk (menciptakan) budaya.

Menurut Schein (1992), para pemimpin mempunyai potensi paling besar menanamkan dan memperkuat aspek-aspek budaya yaitu (1) Mekanisme Utama, (2) Mekanisme Sekunder.

1. Mekanisme Utama :

1.a. Perhatian (Attention). Para pemimpin mengkomunikasikan prioritas-prioritas, nilai-nilai-nilai, perhatian mereka melalui pilihan mengenai sesuatu untuk menanyakan, mengukur, memberi pendapat tentang, memuji, dan mengkritik. Banyak dari komunikasi tersebut terjadi selama kegiatan-kegiatan memantai dan merencanakan, seperti merencanakan rapat-rapat, rapat-rapat mengenai tinjauan kemajuan, dan “management by walking around.” Ledakan-ledakan emosioanal para pemimpin khususnya mempunyai efek yang kuat dalam mengkomunikasikan nilai-nilai dan perhatian. Sebuah contoh adalah seorang pemimpinyang memarahi seorang bawahan karena tidak mengetahui apa yang terjadi dalam unitnya. Tidak menanggapi sesuatu juga menyampaikan pesan, yaitu, bahwa hal itu tidak penting.

1.b. Reaksi terhadap krisis.Krisis-krisis itu signifikan karena emosionalitas di sekeliling meningkatkan potensi untuk mempelajari nilai-nilai dan asumsi-asumsi. Misalnya, sebuah perusahaan yang sedang menghadapi tingkat penjualan yang turun secara drastis menghindari pemberhentian-pemberhentian dengan membuat agar semua pegawai (termasuk para manajer) bekerja dalam waktu lebih pendek dan menerima pemotongan gaji, dan dengn demikian mengkomunikasikan perhatian yang kuat terhadap mempertahankan pekerjaan para pegawai.

1.c. Pemodelan peran. Para pemimpin dapat mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan-harapan melalui tindakan mereka sendiri, khususnya tindakan-tindakan yang memperlihatkan kesetiaan istimewa, pengorbanan diri, dan pelayanan yang melebihi apa yang ditugaskan. Seorang pemimpin yang membuat sebuah kebijakan atau prosedur namun gagal untuk memperhatikannya, mengkomunikasikan pesan bahwa hal itu tidaklah penting atau diperlukan.

1.d. Alokasi imbalan-imbalan. Kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan imbalan-imbalan seperti peningkatan upah, atau promosi mengkomunikasikan apa yang dinilai oleh pemimpin dan organisasi tersebut. Pengakuan formal dalam seremoni-seremoni dan pujian yang tidak formal mengkomunikasikan juga perhatian serta prioritas seorang pemimpin. Akhirnya, pemberian dari simbol-simbol tentang status memperkuat kepentingan yang relatif dari beberapa orang anggota disbanding dengan yang lainnya. Tentu saja perbedaan-perbedaan status yang jelas adalah bertentangan dengan nilai kebersamaan. Disbanding dengan kebanyakan perusahaan Amerika, perusahaan-perusahaan Jepang menggunakan jauh lebih sedikit symbol status dan keistimewaan-keistimewaan pangkat seperti ruang makan dan tempat parkir khusus.

1.e. Kriteria menseleksi dan membehentikan. Para pemimpin dapat mempengaruhi budaya dengan merekrut orang yang mempunyai nilai-nilai, keterampilan-keterampilan, atau cirri-ciri tertentu dan dengan mempromosikan mereka ke posisi-posisi kekuasaan. Para pelamar yang tidak cocok dapat diskrining dengan prosedur-prosedur formal dan informal, dan ada juga prosedur-prosedur untuk meningkatkan seleksi diri sendiri, seperti memberi kepada pelamar informasi yang realistis tentang criteria dan persyaratan bagi keberhasilan dalam organisasi. Kriteria serta prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengeluarkanatau memberhentikan para anggota dari sebuah organisasi mengkomunikasikan juga nilai-nilai dari pemimpin tersebut.

2. Mekanisme Skunder.

2.a. Desain struktur orgnisasi. Desain dari sebuah struktur sering kali lebih dipengaruhi oleh asumsi-asumsi mengenai hubungan-hubungan internal atau teori yang implicit tenang manajemen daripada oleh persyaratan-persyaratan actual bagi adaptasi yang efektif terhadap lingkungan. Sebuah struktur yang disentralisasi mencerminkan keyakinan bahwa hanya pemimpin tersebut dapat menentukan apa yang terbaik, sedangkan sebuah struktur yang didesentralisasi suatu keyakinan pada inisiatif dan tanggung jawab yang dirasakan bersama.

2.b. Desain dari system dan prosedur-prosedur. Budget formal. Sesi-sesi perencanaan. Laporan-laporan, serta program pengembangan manajemen dapat digunakan untuk menekankan kepada beberapa kegiatan dan criteria, sedangkan ia juga membantu untuk mengurangi kedwiartian peran.

2.c. Desain fasilitas-fasilitas. Meskipun jarang dilakukan sebagai sebuah strategi yang disengaja, para pemimpin dapat mendesain fasilitas-fasilitas untuk mencerminkan nilai mengenai komunikasi terbuka. Mempunyai kantor yang sama dan fasilitas-fasilitas untuk makan yang sama bagi semua pegawai adalah konsisten dengan nilai-nilai kebersamaan.

2.d. Kisah-kisah legenda, dan dongeng. Kisah-kisah mengenai peristiwa-peristiwa dan orang penting dalam organisasi membantu memindahkan nilai-nilai dan asumsi-asumsi. Namun demikian, potensi penggunaan dari mekanisme tersebut dapat cukup terbatas bagi para pemimpin dari organisasi-organisasi bisinis. Sebuah yang berdwiarti tidak mengkomunikasikan nilai-nilai yang jelas, dan jika secara menyolok dibuat-dibuat akibatnya dapat berbalik. Kisah-kisah dan dongeng-dongeng dapat lebih merupakan sebuah refleksi daripada sebuah mekanisme untuk mempengaruhiya.

2.e. Pernyataan-pernyataan formal. Pernyataan- Pernyataan publik mengenai nilai-nilai pemimpin tersebut dan seruan-seruan tertulis, anggaran dasar dan falsafah tidaklah terlalu penting sebagai sebuah tambahan terhadap mekanisme lain. Mekanisme tersebut biasanya mengkomunikasikan hanya sebagian kecil dari asumsi-asumsi budaya dan keyakinan-keyakinan.

Budaya Kinerja Rendah


Budaya yang tidak sehat yang muncul dari scenario ini nampaknya memiliki tiga komponen umum. Pertama, para manajer cenderung menjadi angkuh. Kedua, para manajer dalam budaya ini cendrung benar-benar tidak menghargai pelanggan, pemegang saham dan karyawan. Ketiga, budaya-budaya ini menjadi bertentangan dengan nilai-nilai kepemimpinan yang diperlukan dan sebagian karena perusahaan-perusahaan ini memeliki orientasi manajerial yang sangat kuat, perspektif yang menghargai stabilitas dan keteraturan.

Budaya-budaya seperti diatas merusak kinerja ekonomi karena mereka tidak melakukan apa-apa untuk membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan. Para manajer mengabaikan informasi yang relevan dan bepegang teguh pada strategi dan praktik yang tidak lagi bermanfaat. Ketika perusahaan-perusahan masih berkinerja baik karena momentum historis, para eksekutif yang dapat melihat kebutuhan akan perubahan sering enggan memperkenalkannya – kadang-kadang karena mereka hampir pensiun, kadang-kadang mereka takut oposisi, kadang-kadang mereka tidak mau meresikokan kinerja perusahaan yang sudah dicapai saat ini. Bahkan ketika kinerja perusahaan-perusahaan ini merosot tajam karena ketidakcocokan yang besar antar budaya dan lingkungan, perubahan tetap saja tidak cepat atau mudah dating cepat karena kombinasi dari kesombongan, kepicikan, dan kurannya kepemimpinan.

Budaya yang kurang adaptif pada intinya cenderung berperilaku seperti kasur atau sofa dengan pegas di dalamnya; mungkin dapat mengubah bentuk dari satu bagian struktur ini dengan memakai kekuatan yang cukup, tetapi segera setelah kekuatan itu berpindah atau berkurang, bentuk aslinya akan muncul kembali. Sekurang-kurang empat karakteristik budaya yang bertanggung jawab atas perilaku ini:
1) kesaling tergantungan antara dan dalam tingkat budaya (nilai, perilaku/praktik),
2) kesalingtergantungan antar budaya dan struktur kekuatan di dalam sebuah organisasi,
3) mekanisme-mekanisme yang biasanya mengabadikan budaya, dan
4) hubungan yang kuat antara nilai dan emosi manusia.

Karena kesalingtergantungan antara nilai dan perilaku, eksekutif kadang-kadang membuat perubahan yangdiperlukan dengan kebijakan atau structural formal atau arsitektur dan mencapai suatu perubahan yang dibatasi oleh pola perilaku. Tetapi karena beberapa nilai yang tidak konsisten dengan perilaku tersebut tetap tidak berubah, kekuatan ini dibangun untuk mengembalikan lagi praktik yang lama – kekuatan yang selama satu periode waktu bertumbuh secara tidak bervariasi menjadi cukup kuat untuk berhasil.

Karena budaya itu tidak saling tergantung dan biasanya membantu mendukung struktur kekuasaan dalam sebuah perusahaan, struktur kekuasaan tersebut biasanya memerangi perubahan yang mungkin mengancam privilige (hak-hak istimewa)-nya. Penolakan itu halus dan tersembunyi – dan sering berhasil. Karena mekanisme-mekanisme abadi, para eksekutif kadang-kadang secara berhasil mengubah tidak hanya perilaku melainkan juga beberapa niali dari suatu sub kelompok kecil dari para manajer mereka hanya untuk menemukan bahwa perubahan-perubahan tersebut sudah mengalami erosi sepanjang waktu oleh tindakan-tindakan dari kelompok sisanya. Apa yang dikomunikasikan, dipuji, dihukum, dan didukung oleh mayoritas yang secara perlahan merusak budaya subkelompok yang baru. Karena budaya menyentuh nilai-nilai manusia, ketika seseorang mencoba mengubah nilai-nilai yng dianut secara mendala, orang sering bereaksi secara emosional. Takut akan penderitaan karena kehilangan, mereka lekat pada hal-hal yang sudah lama dan sudah mereka akrabi.

Dalam dunia yang semakin bersaing, kemampuan untuk memperkenalkan strategi dan prakatik baru itu perlu. Dalam banyak perusahaan, jangkar pada perubahan tersebut bersifat budaya. Para eksekutif secara berhasil mengganti struktur formal, mengumumkan strategi baru, memperkerjakan eksekutif baru, membeli teknologi informasi baru, dan membangun pabrik-pabrik atau markas baru, tetapi tidak menghasilkan perubahan perilaku karena budaya penolakan. Sesungguhnya beberapa pengamat berkesimpulan bahwa itu sebenarnya tidak mungkin. Namun seperti akan kita lihat, nampaknya itu tidak benar.

Jumat, Maret 24, 2006

Menerjemahkan Angka ke Kata-kata di dalam Microsoft Excel

Ini salah satu cara bagaimana menerjemahkan angka ke dalam kata-kata dengan Visual Basic for Application dan nantinya akan dikenali sebagai macro. Fungsi dalam list program yang dipakai nantinya sebenarnya dapat digunakan pada aplikasi MS Office atau aplikasi Visual Basic lainnya namun pada bahasan ini dibatasi pada penggunaan dalam aplikasi MS Excel karena keterbatasan pengetahuan saya. Bagi yang sudah terbiasa pada penggunaan Visual Basic Editor pada MS Excel dapat langsung ke bagian list program.

Fungsi tersebut akan berguna:

  • Menerjemahkan angka ke dalam kata-kata sampai dengan 15 digit termasuk nilai desimal (ratusan trilian apabila tanpa nilai desimal).
  • Angka 15 digit ini merupakan nilai yang dapat ditampung MS Excel sebelum dirubah ke nilai exponen.
  • Desimal yang diterjemahkan sampai dengan dua angka dibelakang koma.
    Mengenal 4 Style, yaitu cara penulisan huruf besar/kecil-nya.
  • Bebas menggunakan satuan yang diinginkan.

Langkah-langkanya adalah:

  1. Buka aplikasi MS Excel, apabila secara otomatis tidak muncul workbook baru (atau Book1 maka bukalah Workbook baru dari File > New… (Ctrl+N);
  2. Pada workbook baru pada sheet mana saja pilihlah Tools > Macro > Visual Basic Editor atau dengan shortcut Alt+F11. Lihat Gambar 1 Gambar 1
    Setelah itu akan muncul window baru bertitle Microsoft Visual Basic. Setelah itu, pilih Insert > Module.
  3. Pada Module 1 yang baru dibuat, letakkan kursor pada bagian Code. Apabila belum muncul atau beralih ke bagian tersebut pilih View > Code (F7).
  4. Pada lembar kosong tersebut copy paste-kan list program pada file terbilang.txt. Lihat Gambar 2 Gambar 2
  5. Setelah Anda selesai mengcopy pilih File > Close and Return to Microsoft Excel untuk kembali ke workbook MS Excel.
  6. Simpan workbook tersebut, namai misalnya terbilang.xls.
  7. Sekarang Anda dapat mencoba fungsi tersebut dalam sheet mana saja dalam workbook tersebut. Misalnya Anda ketikan pada cell A1 angka berapa saja. Pilih cell yang akan menampung terjemahan kata-katanya, misalnya di A2.
  8. Pilih Insert > Function…, maka akan muncul dialog box daftar fungsi di MS Excel. Lihat Gambar 3 Gambar 3
  9. Dari daftar dalam Function category, pilihlah User Defined, sehingga dalam daftar di Function name muncul nama fungsi terbilang, pilih fungsi tersebut kemudian klik OK, sehingga muncul dialog box seperti Gambar 4. Gambar 4
  10. Isilah dialog box di atas dengan ketentuan sebagai berikut:
    Nilai_Angka
    Isilah dengan angka yang akan diterjemahkan, atau isi dengan nama cell yang berisi angka yang akan diterjemahkan, misalnya A1.
    Style
    Isi dengan kode 1 sampai dengan 4 untuk menentukan cara penulisannya.
    1:Teks terbilang ditulis dengan huruf besar (kapital) semua (uppercase);
    2:Teks terbilang ditulis dengan huruf kecil semua (lowercase);
    3:Teks terbilang ditulis dengan huruf besar pada awal kata saja (title case);
    4:Teks terbilang ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama saja (sentence case).
    Isian style sifatnya optional, apabila tidak diisi maka defaultnya 4 (sentence case).
    Satuan
    Isi dengan satuan untuk teks terbilang, misalnya rupiah, unit atau buah. Isian satuan sifatnya optional, apabila dikosongkan maka teks terbilang ditulis tanpa satuan tertentu.
  11. Anda juga dapat langsung menggunakan fungsi terbilang secara langsung pada cell dengan formula:
    =terbilang(Nilai_Angka;Style;”Satuan”)
    Penjelasan lihat di atas. Perlu diperhatikan bahwa penulisan satuan ditulis dengan cara diapit tanda petik(”).
  12. Sekarang Anda tutup workbook tersebut. Coba buka kembali workbook tersebut, maka akan muncul peringatan seperti Gambar 5. Untuk dapat menggunakan fungsi terbilang diatas Anda harus memilih Enable Macros setiap kali Anda menggunakanGambar 5 Pada tahapan ini Anda dapat menggunakan fungsi terbilang pada cell dan worksheet mana saja tetapi terbatas pada workbook tersebut. Setiap kali Anda membuat file MS Excel dan memerlukan fungsi terbilang Anda harus mengulangi langkah-langkah di atas atau Anda menyimpan dengan nama atau lokasi yang berbeda dengan cara File > Save As… Ada cara lain agar setiap kali membuat file/workbook baru, Anda langsung dapat menggunakan fungsi terbilang.

Langkah-langkahnya:

  1. Buka file yang Anda simpan di atas yang berekstensi xls. Kemudian pilih File > Save As.. Kemudian pada isian File name isi dengan nama file, misalnya terbilang. Pada isian Save as type pilih Microsoft Excel Add-In (*.xla). Lihat Gambar 6 Gambar 6
    Secara default folder yang terbuka untuk menyimpan file type Add-In ini berada pada C:WINDOWS\Aplication Data\Microsoft\AddIns, sebaiknya Anda menyimpannya pada folder ini, meskipun Anda dapat menentukan lokasi lain. Nantinya file yang disimpan berekstensi xla.
  2. Setelah Anda menyimpannya, tutup MS Excel. Buka kembali dengan workbook baru.
  3. Pada workbook baru tersebut pilih Tools > Add-Ins… Muncul dialog box seperti pada Gambar 7.Gambar 7
    Klik Browse… maka secara default Anda dihadapkan pada isi folder AddIns seperti disebut pada point 1, kemudian pilih file Add-In terbilang tersebut. Maka fungsi terbilang akan masuk list pada Add-Ins available seperti pada Gambar 7. Pastikan Anda beri tanda check. Kemudian klik OK.
  4. Pada workbook baru ini, Anda sudah dapat menggunakan fungsi terbilang, begitu pula saat Anda nanti membuat file/workbook baru.
  5. Anda dapat menonaktifkan Add-In ini dengan menghilangkan tanda check seperti tersbut di atas.

SCRIPT VBA DI EXCEL

'Fungsi Terbilang dengan VBA untuk MS Office

'Ditulis oleh maseko

'Fungsi penterjemahan masing-masing angka

Private Function KeKata(Nomor)TrjKata = Array("", "satu", "dua", "tiga", "empat", "lima", "enam", "tujuh", "delapan", "sembilan")

KeKata = TrjKata(Nomor)

End Function

'Mulai penulisan Fungsi Terbilang

Public Function terbilang(Nilai_Angka, Optional Style = 4, Optional Satuan = "")Angka = Fix(Abs(Nilai_Angka))

'Desimal dibelakang koma

des1 = Mid(Abs(Nilai_Angka), Len(Angka) + 2, 1)

des2 = Mid(Abs(Nilai_Angka), Len(Angka) + 3, 1)

If des2 = "" Then

If des1 = "" Or des1 = "0" Then

Koma = ""

Else

Koma = " koma " & KeKata(des1)

End If

Else

If des2 = "0" Then

If des1 = "0" Then

Koma = ""

ElseIf des1 = "1" Then

Koma = " koma sepuluh"

Else

Koma = " koma " & KeKata(des1) & " puluh"

End If

Else

If des1 = "0" Then

Koma = " koma nol " & KeKata(des2)

ElseIf des1 = "1" Then

If des2 = "1" Then

Koma = " koma sebelas"

Else

Koma = " koma " & KeKata(des2) & " belas"

End If

Else

Koma = " koma " & KeKata(des1) & " puluh " & KeKata(des2)

End If

End If

'Misahin Angka

No1 = Left(Right(Angka, 1), 1)

No2 = Left(Right(Angka, 2), 1)

No3 = Left(Right(Angka, 3), 1)

No4 = Left(Right(Angka, 4), 1)No

5 = Left(Right(Angka, 5), 1)

No6 = Left(Right(Angka, 6), 1)

No7 = Left(Right(Angka, 7), 1)

No8 = Left(Right(Angka, 8), 1)

No9 = Left(Right(Angka, 9), 1)

No10 = Left(Right(Angka, 10), 1)

No11 = Left(Right(Angka, 11), 1)

No12 = Left(Right(Angka, 12), 1)

No13 = Left(Right(Angka, 13), 1)

No14 = Left(Right(Angka, 14), 1)

No15 = Left(Right(Angka, 15), 1)

'Satuan

If Len(Angka) >= 1 Then

If Len(Angka) = 1 And No1 = 1 Then

Nomor1 = "satu"

ElseIf Len(Angka) = 1 And No1 = 0 Then

Nomor1 = "Nol"

ElseIf No2 = "1" Then

If No1 = "1" Then

Nomor1 = "sebelas"

ElseIf No1 = "0" Then

Nomor1 = "sepuluh"

Else

Nomor1 = KeKata(No1) & " belas"

End If

Else

Nomor1 = KeKata(No1)

End If

Else

Nomor1 = ""

End If

'PuluhanIf Len(Angka) >= 2 Then

If No2 = 1 Or No2 = "0" Then

Nomor2 = ""

Else

Nomor2 = KeKata(No2) & " puluh "

End If

Else

Nomor2 = ""

End If

'Ratusan

If Len(Angka) >= 3 Then

If No3 = "1" Then

Nomor3 = "seratus "

ElseIf No3 = "0" Then

Nomor3 = ""

Else

Nomor3 = KeKata(No3) & " ratus "

End If

Else

Nomor3 = ""End If

'Ribuan

If Len(Angka) >= 4 Then

If No6 = "0" And No5 = "0" And No4 = "0" Then

Nomor4 = ""

ElseIf (No4 = "1" And Len(Angka) = 4) Or (No6 = "0" And No5 = "0" And No4 = "1") Then

Nomor4 = "seribu "

ElseIf No5 = "1" Then

If No4 = "1"Then

Nomor4 = "sebelas ribu "

ElseIf No4 = "0" Then

Nomor4 = "sepuluh ribu "

Else

Nomor4 = KeKata(No4) & " belas ribu "

End If

Else

Nomor4 = KeKata(No4) & " ribu "

End If

Else

Nomor4 = ""

End If

'Puluhan ribuIf Len(Angka) >= 5 Then

If No5 = "1" Or No5 = "0" Then

Nomor5 = ""

Else

Nomor5 = KeKata(No5) & " puluh "

End If

Else

Nomor5 = ""

End If

'Ratusan RibuIf Len(Angka) >= 6 Then

If No6 = "1" Then

Nomor6 = "seratus "

ElseIf No6 = "0" Then

Nomor6 = ""

Else

Nomor6 = KeKata(No6) & " ratus "

End If

Else

Nomor6 = ""

End If

'Jutaan

If Len(Angka) >= 7 Then

If No9 = "0" And No8 = "0" And No7 = "0" Then

Nomor7 = ""

ElseIf No7 = "1" And Len(Angka) = 7 Then

Nomor7 = "satu juta "

ElseIf No8 = "1" Then

If No7 = "1" Then

Nomor7 = "sebelas juta "

ElseIf No7 = "0" Then

Nomor7 = "sepuluh juta "

Else

Nomor7 = KeKata(No7) & " belas juta "

End If

Else

Nomor7 = KeKata(No7) & " juta "

End If

ElseNomor7 = ""

End If

'Puluhan juta

If Len(Angka) >= 8 Then

If No8 = "1" Or No8 = "0"

Then Nomor8 = ""

Else

Nomor8 = KeKata(No8) & " puluh "

End If

Else

Nomor8 = ""

End If

'Ratusan juta

If Len(Angka) >= 9 Then

If No9 = "1" Then

Nomor9 = "seratus "

ElseIf No9 = "0" Then

Nomor9 = ""

Else

Nomor9 = KeKata(No9) & " ratus "

End If

ElseNomor9 = ""

End If

'Milyar

If Len(Angka) >= 10 Then

If No12 = "0" And No11 = "0" And No10 = "0" Then

Nomor10 = ""

ElseIf No10 = "1" And Len(Angka) = 10

Then Nomor10 = "satu milyar "

ElseIf No11 = "1" Then

If No10 = "1" Then

Nomor10 = "sebelas milyar "

ElseIf No10 = "0" Then

Nomor10 = "sepuluh milyar "

Else

Nomor10 = KeKata(No10) & " belas milyar "

End If

Else Nomor10 = KeKata(No10) & " milyar "

End If

Else

Nomor10 = ""

End If

'Puluhan Milyar

If Len(Angka) >= 11 Then

If No11 = "1" Or No11 = "0" Then

Nomor11 = ""

Else

Nomor11 = KeKata(No11) & " puluh "

End If

Else

Nomor11 = ""

End If

'Ratusan Milyar

If Len(Angka) >= 12 Then

If No12 = "1" Then

Nomor12 = "seratus "

ElseIf No12 = "0" Then

Nomor12 = ""

Else

Nomor12 = KeKata(No12) & " ratus "

End If

Else

Nomor12 = ""

End If

'Triliun

If Len(Angka) >= 13 Then

If No15 = "0" And No14 = "0" And No13 = "0" Then

Nomor13 = ""

ElseIf No13 = "1" And Len(Angka) = 13 Then

Nomor13 = "satu triliun "

ElseIf No14 = "1" Then

If No13 = "1" Then

Nomor13 = "sebelas triliun "

ElseIf No13 = "0" Then

Nomor13 = "sepuluh triliun "

Else

Nomor13 = KeKata(No13) & " belas triliun "

End If

Else

Nomor13 = KeKata(No13) & " triliun "

End If

Else

Nomor13 = ""

End If

'Puluhan triliun

If Len(Angka) >= 14 Then

If No14 = "1" Or No14 = "0" Then

Nomor14 = ""

Else

Nomor14 = KeKata(No14) & " puluh "

End If

Else

Nomor14 = ""

End If

'Ratusan triliun

If Len(Angka) >= 15 Then

If No15 = "1" Then

Nomor15 = "seratus "

ElseIf No15 = "0" Then

Nomor15 = ""

Else

Nomor15 = KeKata(No15) & " ratus "

End If

Else

Nomor15 = ""

End If

If Len(Angka) > 15 Then

bilang = "Digit Angka Terlalu Banyak"

Else

If IsNull(Nilai_Angka) Then bilang = "" ElseIf Nilai_Angka < bilang = "minus ">

Else

bilang = Trim(Nomor15 & Nomor14 & Nomor13 & Nomor12 & Nomor11 & Nomor10 & Nomor9 & Nomor8 & Nomor7 _ & Nomor6 & Nomor5 & Nomor4 & Nomor3 & Nomor2 & Nomor1 & Koma & " " & Satuan)

End If

End If

If Style = 4 Then

terbilang = StrConv(Left(bilang, 1), 1) & StrConv(Mid(bilang, 2, 1000), 2)

Else

terbilang = StrConv(bilang, Style)

End If

terbilang = Replace(terbilang, " ", " ", 1, 1000, vbTextCompare)

End Function

Kamis, Januari 26, 2006

Kerinduan Yang Dalam

Seharusnya aku memang tak hadir lagi
Seharusnya aku mampu membuang cinta ini
Dan seharusnya aku dapat merasa bahagia tanpamu
Namun nyatanya aku tak bisa merelakan itu semua berakhir

Aku sadar seharusnya tak boleh mencintamu lagi
Kau mungkin telah benar-benar bahagia
Dan tak seharusnya aku mengusik bahagiamu itu
Aku sadar dengan segala kenyataan ini
Takdir yang memang terasa menyakitkan

Jika kesedihan ini melanda
Ingin rasanya aku lari mengejarmu
Agar aku dapat memelukmu
Agar beban yang terasa berat ini dapat terangkat
Dan rasa damai terasa di jiwa

Jika pedih terasa
Akupun ingin bersamamu
Agar aku dapat merasa bahagia
Walau hanya melihatmu , rindu ini terasa terobati

Aku ingin kau dapat menjadi sesuatu
Yang selalu ada di dekatku
Dan akupun ingin kau menjadi bayangku
Yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi

Yang selalu kupercaya
Cinta sejatiku takkan pernah berubah
Dia kan selalu ada di dalam hatiku
Dan selalu tersimpan indah di hatiku
Meski kita harus terpisah

Kamis, Januari 12, 2006

Merakit Komputer


Komponen Penting dalam merakit sebuah PC

Untuk membangun sebuah komputer personal akan diperlukan peralatan-peralatan elektronik paling sedikit sebagai berikut :
Layar Monitor, berbentuk seperti televisi karena memiliki tabung kaca RGB. Ada pula layar monitor jenis LCD (liquid cristal display) yang hanya membutuhkan listrik sedikit. Anda dapat memilih salah satu jenis VGA, SVGA ataupun LCD (jenis-jenis ini yang banyak dijadikan kelengkapan standard pada sebuah komputer personal saat ini).

Motherboard (mainboard), dapat dipilih dari jenis motherboard yang mampu mengendalikan processor baik AMD maupun Intel. Semakin anda memilih jenis processor terbaru, maka semakin mahal biaya yang harus anda keluarkan.

Memori RAM (random access memory), dapat dipilih yang sesuai dengan jenis yang cocok dengan motherboad yang anda miliki. Ada beberapa jenis RAM dan anda bisa menanyakan ke toko jenis RAM yang cocok dengan motherboard yang akan anda beli. Jenis RAM antara lain EDO RAM, SIM RAM, SDRAM, DDRAM dengan kapasitas yang bervariasi muai dari 64 Mbyte, 256 Mbyte sampai 1 GB per buahnya. Memori berfungsi menyimpan sementara program aplikasi dan sistem operasi maupun file kerja selama komputer dioperasikan. Semakin besar ukuran yang dipergunakan semakin terasa handal komputer yang anda rakit pada saat sedang mengetik atau menggambar.

Flopy drive dan kabelnya, anda dapat memilih yang standard dan umum terpasang di PC yang ada saat ini yaitu jenis flopy drive 3,5 inch dengan kapasitas 1,4 Mbyte.

Harddisk berikut kabelnya, anda dapat memilih jenis hardisk sesuai dengan kebutuhan anda mulai dari kapasitas 1 Gbyte, 2,3 Gbyte s/d 120 Gbyte. Hardisk ada 2 jenis yaitu jenis SCSI dan jenis IDE. Jenis SCSI biasanya dipergunakan di dalam sebuah komputer server. Tetapi perkembangan teknologi IDE saat ini memungkinkan hardisk jenis IDE dipakai dalam sebuah server.

I/O card bila dibutuhkan. Beberapa jenis motherboard produk terakhir telah memiliki slot yang berfungsi sebagai I/O slot, dalam hal ini anda tidak perlu lagi membeli I/O card.

Keyboard, dapat dipilih keyboard yang sesuai dengan selera anda.

Mouse, dapat dipilih sesuai kebutuhan.

Perangkat lain yang dapat anda tambahkan adalah CD/DVD ROM drive, soundcard & speaker system, modem internal, video card ataupun tuner tv dan radio.

Disket atau CD ROM yang berisi software sistem operasi dan software aplikasi. Software sistem operasi yang umum dipergunakan adalah DOS, Windows 98 Windows 2000/XP.

Software aplikasi yang umum dipakai adalah MS Office (berisi software MS Word / word processor, Excell/spread sheet, Power point/desain untuk tampilan presentasi, MS Access/organiser data, dan data base Clipart/gambar-gambar).

Beberapa software aplikasi seperti Corel Draw/untuk menggambar, Photo Paint atau Paint Brush dapat anda tambahkan apabila anda hendak bekerja dalam pembuatan gambar dan editing foto serta pembuatan animasi kartun.

Saat ini telah muncul beragam software aplikasi yang cukup menarik dan bisa pula anda tambahkan, tetapi anda harus waspada apakah software tersebut cocok (compatible) dengan sistem operasi yang anda pakai. Anda bisa bertanya kepada penjual software apakah software tersebut cocok dengan sistem operasi komputer anda. Beberapa pembuat software aplikasi menyebutkan kecocokan dengan beberapa sistem operasi Windows 95, Windows 98, atau Macintosh.

Setiap komponen tersebut bisa anda pilih dari berbagai jenis merk sesuai dengan kondisi keuangan anda. Anda tidak perlu ragu karena semua komponen komputer yang dijual dipasar dari berbagai merk adalah mengikuti standar IBM sehingga dari merk apapun bisa anda gunakan. Komponen bekaspun bisa anda pergunakan asal anda mengetahui kondisinya masih baik (bisa ditanyakan kepenjual barangnya dan anda bisa menyaksikan pengujiannya).
Peralatan yang dibutuhkan

Obeng, tang, AVO meter (bila ada), solder, timah solder, isolasi, tali pengikat kabel dan buki catatan. Solder maupun AVO meter jarang dipakai apabila mempergunakan komponen yang masih baik.

Pengukuran arus dan tegangan listrik hanya dilakukan apabila komponen yang dipergunakan adalah komponen bekas yang anda tidak mengetahui apakah masih baik atau tidak.

Sebaiknya tidak menggunakan AVO meter pada motherboard apabila motherboard masih baik, karena anda tidak tahu titik-titik mana yang merupakan titik ukur. Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal. Apabila anda mempergunakan komponen baru, anda tidak perlu melakukan pengukuran arus dan tegangan dengan AVO meter.

AVO meter mungkin perlu dipergunakan hanya untuk mengetahui tegangan listrik di jala-jala listrik rumah anda saja. Bila anda sudah mengetahui lihatlah di bagian power suply komputer (terdapat di dalam cahing/kotak komputernya) apakah sudah diatur pada skala tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat anda atau belum.

Bila type power suply-nya tergolong type otomatik anda tidak perlu hawatir. Apabila power suplynya tergolong semi otomatik, kemungkinan anda harus memindahkan posisi saklar pengatur tegangan ke posisi tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat anda.

Langkah-Langkah Merakit

Ambil motherboard dan aturlah posisi konektor "jumper", sesuai dengan yang tertulis dalam manual dari pabriknya. Cabutlah konektor plastik "jumper" penghubung antar pin yang ada pada motherboard pindahkan pada posisi lain yang menghubungkan sebuah kaki pin dengan kaki pin lainnya sesuai dengan anjuran yang tertulis dalam buku manual motherboard.

Biasanya pabrik menyebutkan posisi jumper tertentu sesuai dengan jenis processor yang akan dipergunakan. Perhatikan baik-baik agar anda bisa mencapai hasil yang baik. Aturlah konektor "jumper" sesuai dengan kebutuhan kita dengan mengikuti buku petunjuk (manual) dari pabriknya. Sesuaikan posisi jumper tersebut dengan jenis processor yang akan anda pasang. Penyetelan posisi "jumper" memungkinkan motherboard
memberikan listrik yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan listrik processor yang dipasang.

Apabila salah akan berakibat processor rusak. Apabila processor Pentium 166 Mhz yang hendak anda pergunakan, perhatikan apakah processor tersebut berkode 55C atau 54C. Keduanya membutuhkan catu daya berbeda, yang satu membutuhkan 3 volt dan satunya lagi membutuhkan 3,4 volt.

Pasanglah processor pada tempatnya (soket-nya) perhatikan tanda pada processor harus ditempatkan sesuai dengan tanda yang ada pada soket tersebut (tidak boleh terbalik). Kuncilah tangkai pengunci yang biasanya terdapat disisi soket processor. Perhatikan kode titik atau sisi processor dengan bentuk miring merupakan petunjuk agar bagian processor itu dipasang pada bagian slot yang memiliki tanda sama.

Bacalah dengan baik manual processor dari pabriknya Apabila anda kurang hati-hati atau terbalik memasang processor ini bisa berakibat fatal. Bila anda ragu sebaiknya pada saat membeli motherboard bisa anda tanyakan kepada penjualnya. Kemudian pasanglah kipas pendingin diatasnya. Pada produk processor terakhir sudah dilengkapi dengan kipas pendingin. Pada jenis processor Pentium II, soket processor ada yang dibuat bersatu dengan papan circuit khusus, sehingga untuk memasang processor tersebut cukup dengan memasang papan circuit tersebut ke motherboard dan menguncinya dengan baik. Pemasangan processor pada soket ataupun tempat yang ada di motherboard tidak boleh terbalik karena dapat mengakibatkan motherboard atau processor rusak.

Pasanglah memori RAM pada tempatnya dengan baik, perhatikan sudut memori yang biasanya berlekuk harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati. Apabila anda terbalik memasangnya, maka memori akan sulit dimasukan. Pada jenis memori SDRAM/DDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengunci yang akan bergerak mengunci bersamaan dengan masuknya memori ke dalamnya.

Masukan motherboard ke dalam casing (kotak komputer), kaitkanlah pengait plastik yang biasa disediakan oleh pabrik casing, ke dalam lubang yang terdapat pada motherboard. Pada sudut yang memungkinkan anda tempatkan baut, bautlah motherboard tersebut pada casing untuk menghindarkan terjadinya pergeseran motherboard pada waktu anda memindah-mindahkan CPU nantinya. Sebaiknya hati-hati memasang motherboard pada casing karena bentuknya tipis kecil dan memiliki rangkaian elektronik yang rumit.

Pasanglah kabel khusus catu daya motherboard yang ada pada prower suply (biasanya dituliskan P8 dan P9), kabel berwarna hitam dari kedua konektornya harus dipasang berdampingan. Apabila anda mempergunakan jenis motherboard jenis ATX, pasanglah kabel power khusus tersebut pada slot power khusus ATX yang terdapat pada motherboard tersebut.

Pasanglah harddisk, floppy drive pada tempat yang telah tersedia dalam casing CPU, kencangkan dudukannya dengan baut secara hati-hati. Bila ada CD ROM drive, pasangkan pula alat ini secara hati-hati dan dikencangkan dengan baut.

Sambungkan kabel dari power suply ke slot power yang terdapat di harddisk, flopy drive dan CD ROM drive. Perhatikan sudut konektor plastiknya pada kabel tersebut biasanya sudah dirancang pas sesuai dengan dudukan yang terdapat pada hardisk, flopy drive atau CD ROM drive. Bila anda memasang konektor ini terbalik, maka pada saat anda memasukan konektor tersebut akan terasa sedikit sulit. Segeralah cabut konektornya dan masukan kembali pada posisi yang tepat.

Sambungkan kabel pita (kabel data) pada dudukan hardisk, floppy drive dan CD ROM drive. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan peralatan tersebut ke motherboard. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu (lihat keterangan yang dituliskan pada hardisk atau flopy drive ataupun CD ROM drive). Bila terbalik memasangnya komputer tidak akan bekerja baik dan dapat merusakan peralatan-peralatan tersebut. Kabel yang terpasang ke flopy drive lebih sempit bila dibandingkan kabel penghubung hardisk ataupun CD ROM drive. Kabel penghubung hardisk dan CD ROM drive sama ukurannya.

Sambungkan kabel dari floppy drive ke slot untuk floppy drive, demikian pula sambungkan kabel dari hardisk ke slot IDE nomor 1, dan kabel dari CD ROM ke slot IDE nomor 2. Perhatikan juga agar sisi kabel berwarna merah harus menempati kaki nomor satu pada tiap slot. Anda bisa melihat keterangan yang tertulis di motherboard ataupun di manual motherboard.

Pasanglah card VGA pada slotnya, bila anda memiliki card dari jenis ISA, anda harus menempatkan card tersebut pada ISA slot bus di motherboard. Bila anda memiliki card VGA jenis PCI, anda harus pasangkan card tersebut pada slot bus PCI di motherboard.

Hubungkan konektor kabel penghubung tombol "Reset" ke pin "Reset" yang terdapat padaa motherboard. Hubungkan pula konektor kabel penghubung speaker ke pin bertuliskan speaker yang ada pada motherboard. Sering ditulis dengan kode LS. Beberapa casing telah dilengkapi pula kabel lampu indikator berikut kabel penghubungnya lengkap dengan konektornya agar perakit komputer tinggal menghubungkan saja ke motherboard.

Pasanglah kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di card VGA, perhatikan konektornya memiliki 3 deretan kaki yang tersusun rapi, dengan konektor berbentuk trapesium.

Pasangkan konektor keyboard ke slot keyboard yang terdapat di motherboard.

Pasangkan kabel listrik (power) dari layar monitor ke slot power yang terdapat di bagian belakang power suply yang telah terpasang pada casing CPU. Bila konektornya tidak cocok, anda dapat memasang kabel listrik tersebut ke jala-jala listrik rumah anda. Anda akan membutuhkan T konektor untuk membagi listrik ke monitor dan CPU yang anda rakit. Pasangkan kabel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power suply di bagian belakang casing CPU.

Sekarang anda telah berhasil merakit sebuah Personal Komputer, tetapi anda belum bisa mempergunakan komputer tersebut. Anda masih harus mengatur program BIOS, dan memasang (menginstal) program sistem operasi dan program aplikasi ke dalam hardisknya.

Sebelum anda mengatur program BIOS, anda cek kembali semua langkah yang telah anda lakukan tadi. Perhatikan posisi "jumper" jangan ada yang salah, demikian pula processor dan RAM serta kabel-kabel penghubung hardisk, flopy drive dan CD ROM drive. Setelah anda yakin benar dan sudah sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam manual pabrik dari setiap peralatan tadi. Anda bisa melakukan pengaturan program BIOS.
Pengaturan BIOS

Program BIOS adalah program kontroler standard yang terpasang dalam motherboard. Program ini disimpan dalam chip IC yang disebut ROM (read only memory) dan selalu bekerja mengontrol hardware yang terapsang pada motherboard meskipun komputer tidak dipakai (dimatikan). Hal ini dimungkinkan oleh adanya batere kecil yang terpasang pada motherboard. Orang sering menyebut chip IC ini dengan sebutan IC ROM BIOS.

Pada saat selesai merakit komputer, program ini harus diatur sesuai dengan jenis-jenis peralatan elektronik yang akan dihubungkan dengan motherboard. Dengan demikian selanjutnya setiap saat program BIOS selalu mengontrol perangkat keras yang terpasang meskipun komputer anda matikan. Kontrol setiap saat ini memungkinkan komputer selalu siap pakai pada saat komputer anda nyalakan. Pada kondisi batere kecil lemah, biasanya peengaturan pada program BIOS ini hilang, sehingga anda sulit mempergunakan komputer. Anda harus kembali mengatur ulang program BIOS seperti yang anda lakukan pada waktu merakit komputer.

Untuk mengatur program BIOS, anda pertama harus menyalakan komputer. Lakukanlah langkah-langkah berikut ini.

Masukan kabel listrik dari CPU ke jala-jala listrik rumah anda.

Aturlah saklar power yang terdapat pada CPU dan Monitor ke posisi ON.

Tunggulah beberapa saat sampai di layar monitor muncul sebuah tampilan, perhatikan dibagian bawah layar akan tertulis "Press Del for setting or Esc for cancel", sebelum tampilan tersebut menghilang dari layar monitor, anda harus segera menekan tombol Del yang terdapat pada keyboard.

Sekarang anda akan melihat tampilan program BIOS di layar monitor. Pilihlah perintah "autodetect hardisk" dengan menggerakan tombol panah yang ada di keyboard ke atas atau ke bawah, dan tekan tombol "Enter".

Maka komputer akan secara otomatis mendeteksi jenis hardisk yang terpasang pada CPU, bila ada tampilan baru yang berisi keterangan ukuran hardisk tekan tombol "Y" dan tekan "Enter". Bila tampil lagi sebuah tampilan di layar monitor dan tidak berisi keterangan apa-apa, tekanlah tombol "Y" dan "Enter". Setelah selesai, tekan tombol "Esc" agar tampilan berubah ke tampilan semula. Kemudian pilihlah perintah pertama (tertulis paling atas) dengan cara menekan tombol panah ke atas, setelah perintah pertama terpilih, tekanlah tombol "Enter" yang ada pada keyboard.

Tampilan akan segera berubah dan memberikan tampilan baru yang isinya adalah keterangan tanggal, bulan dan tahun serta waktu (jam, menit dan detik). Kemudian keterangan ukuran hardisk, CD ROM, flopy drive, monitor dan keyboard yang terpasang ke CPU komputer tersebut. Aturlah tiap keterangan tersebut, kecuali keterangan hardisk tidak perlu diedit karena sudah dituliskan secara otomatis pada waktu anda mengoperasikan perintah "autodetect hardisk". Tanggal, bulan dan tahun serta waktu diatur agar sesuai dengan tanggal, bulan, tahun dan waktu saat anda merakit komputer. Pengaturan ini penting karena akan mempengaruhi kinerja software yang akan anda terapkan nantinya.

Komputer sangat tergantung kepada pengaturan waktu ini saat beroperasinya. Untuk melakukan pengaturan tersebut anda cukup mempergunakan tombol "Tab" dan panah atas bawah yang terdapat pada keyboard. Setelah selesai tekan tombol "Esc", agar tampilan berganti dengan tampilan semula. Kemudian pilihlah perintah berikutnya dengan menggerakan tombol panah, dan tekanlah tombol "Enter". Setelah berganti, tekanlah tombol "F6" agar pada tampilan tersebut pengaturannya dilakukan secara otomatis sesuai dengan standar pabrik. Lakukan hal yang sama pada perintah-perintah lainnya, kecuali perintah "autodetect hardisk" tidak perlu anda atur kembali. Pilihlah pada terakhir kali, perintah "Save setting to ROM", tekan tombol "Enter" dan "Y", tunggulah beberapa saat agar komputer secara otomatis memasukan pengaturan anda tadi ke dalam chip ROM BIOS. Setelah selesai, tampilan akan berubah dan pada tampilan berikutnya anda akan mendapatkan keterangan di layar monitor bahwa komputer rakitan anda tersebut sedang mendeteksi memori secara otomatis, dan apabila selesai mengecek memori, maka komputer akan segera membaca floppy drive dan hardisk.

Karena anda masih belum memasukan disket sistem operasi (DOS atau Startup Windows 95 atau Windows 98) ke floppy drive dan hardisk belum berisi sistem operasi, maka di layar monitor akan muncul keterangan "Insert Operating Disk in drive A" atau perintah sejenis yang maksudnya agar anda memasukan disket berisi sistem operasi ke dalam floppy drive. Masukanlah disket sistem operasi anda, dan tekan tombol "Enter" maka komputer akan segera membaca sistem operasi dan mengolahnya sehingga tampilan di layar monitor akan segera berubah dan menampilkan keterangan "Starting Windows 98 ......". Setelah komputer selesai membaca sistem operasi, dilayar monitor akan tampil gambar Windows 98 sebentar dan segera muncul "promt" A. Artinya komputer siap bekerja dengan membaca program aplikasi dari flopy drive A. Sedangkan hardisk belum bisa dipergunakan karena belum di"format".

Dari langkah nomor 4 anda telah menyelesaikan pengaturan program BIOS sekaligus mengetahui komputer sudah dapat bekerja dengan baik yaitu dapat mengenal hardisk, flopy drive ataupun CD ROM drive. Dari langkah ini juga anda mengetahui bahwa komputer rakitan anda sudah dapat membaca program sistem operasi yang terdapat dalam disket yang anda masukan ke flopy drive tadi. Langkah selanjutnya adalah menginstal program sistem operasi dan program aplikasi ke dalam harddisk. Komputer anda jangan dimatikan dulu. Keluarkanlah disket dari floppy drive.

Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan

Peningkatan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi pada mutu/kualitas. Bagi para pemilik dan pengelola Perguruan Tinggi, sistem manajemen mutu pada hakekatnya berinti pada perbaikan terus menerus untuk memperkuat dan mengambangkan mutu tersebut. Krisis ekonomi dan moneter serta pasar bebas telah menuntut kita untuk lebih cermat dalam menentukan wawasan kedepan yang didasarkan atas pertimbangan potensi, kendala, peluang dan ancaman yang menuntut kita lebih efektif dan efisien dalam bertindak
Kita ketahui bahwa Era Globalisasi adalah era persaingan mutu atau kualitas. Maka perguruan tinggi di era globalisasi harus berbasis pada mutu, bagaimana perguruan tinggi dalam kegiatan jasa pendidikan maupun pengembangan Sumber Daya manusia yang memiliki keunggulan-keunggulan. Para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi sesungguhnya mengharapkan hasil dari komunikasi dan motivasi ganda yaitu ilmu pengetahuan, gelar, ketrampilan, pengalaman, keyakinan dan perilaku luhur serta dalam arti seimbang. Semuanya itu diperlukan sebagai persiapan memasuki dunia kerja dan atau persiapan membuka lapangan kerja dengan mengharapkan kehidupan yang baik dan kesejahteraan lahir.
Perguruan tinggi sebagai wadah untuk menggodog kader-kader pemimpin Bangsa memerlukan suatu cara pengelolaan yang berbeda dengan pengelolaan instansi non pendidikan, karena dalam wadah ini berkumpul orang-orang yang berilmu dan bernalar. Tanggung jawab pendidikan tidak saja beban pemerintah namun oleh seluruh lapisan masyarakat. Masalah penting yang harus diperhatikan adalah bagaiman manajemen perguruan tinggi diatur dalam suatu administrasi yang rapi, efisien dan transparan.
Peraturan-peraturan akademik dan administrasi mempunyai tata kerja membentuk suatu sistem yang harus ditaati dengan desiplin dan dedikasi semua pihak. Dengan sistim seperti ini maka ada jaminan penuh bahwa perahu akan melaju kearah yang sudah ditentukan kalaupun nakhodanya berganti ditengah perjalanan. Prasarana dan sarana akademik harus diciptakan sebagai landasan berpijak, disamping landasan mutu perguruan tinggi ini terutama sangat ditentukan oleh peran tenaga-tenaga pengajar yang berkualitas dan berbobot.
Proses Pendidikan di Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberi sumbangan kepada pembangunan. Sebagai usaha sistematis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan empat kebijakan pokok dalam bidang pendidikan yaitu pemerataan dan kesempatan, relevansi pendidikan dengan pembangunan, kualitas pendidikan dan efisiensi pendidikan. Khusus untuk perguruan tinggi akan lebih diutamakan membahas mengenai relevansi pendidikan dengan pembangunan yang dalam langkah pelaksanaannya dikenal dengan keterkaitan dan kesepadanan (link and match).
Hanya dengan pengetahuan yang mendalam tentang apa yang dibutuhkan pembangunan tersebut, pendidikan akan dapat lebih mencapai hasil sesuai dengan misi dan fungsinya. Upaya menciptakan keterkaitan dan kesepadanan tersebut mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi kegiatan-kegiatan pendidikan (proses belajar mengajar), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam Dharma Pendidikan, perlu dievaluasi relevansi program dan jurusan yang ada dalam kebutuhan pembangunan, dalam arti apakah sumber daya manusia yang dihasilkan dapat diserap oleh kegiatan perekonomian dan pembangunan.
Pertama kita mengenal adanya Raw-Input dan Instrumental Input . Raw Input merupakan peserta didik sedangkan instrumental input terdiri dari : Gedung, Perpustakaan, Pedoman Akademik, Dosen, Kurikulum, Metode dan lain-lain. Kedua Raw Input dan Instrumental Input masuk dalam proses, yang ini akan memakan waktu delapan (8) semester. Ketiga, Output (hasil didik) yang sesuai dengan kriteria institusi dan siap untuk masuk kedalam persaingan sumber daya manusia. Dosen merupakan instrumen yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena dari dosenlah perpindahan ilmu dilakukan kepada peserta didik.
Perguruan tinggi yang memiliki tenaga-tenaga dosen yang berkualitas akan banyak diminati oleh masyarakat. Karena itu program untuk meningkatkan kualitas para Dosen adalah merupakan kewajiban yang tidak ditawar-tawar lagi pada saat ini dan dimasa mendatang. Perguruan tinggi yang tidak mau mengikuti arusnya perkembangan perubahan sekarang dan dimasa datang akan ditinggalkan oleh masyarakat dan lambat atau cepat akan mengalami kemunduran, yang akhirnya akan mengalami keruntuhan.
Disisi lain, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebgai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum dibagi dalam kurikulum inti dan krikulum lokal. Kurikulum inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi, yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan, dan kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik, dalam penyelesaian suatu program studi. Disisi lain kurikulum lokal adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berkenaan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.

Peningkatan Mutu Pendidikan

Agar Pendidikan dan pengajaran dapat berjalan dengan sebaik-baiknya, maka Program Studi yang tersedia seyogyanya harus sesuai dengan minat masyarakat, selaras dengan tuntutan jaman, calon Mahasiswanya haruslah baik, tenaga pengajarnya berbobot, proses pendidikannya harus dapat berjalan dengan baik, serta sarana dan prasarananya harus memadai. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sehubungan dengan strategi peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi antara lain :
  1. Mahasiswa yang Di didik
    Untuk dapat menghasilkan produk yang baik, kita harus menanam bibit-bibit yang baik. Untuk mendapatkan bibit yang baik perlu seleksi yang baik pula. Kendalanya yang dihadapi di Universitas Warmadewa dalam mendapatkan calon mahasiswa baru yang mempunyai kualitas baik adalah terbentur dengan beberapa faktor misalnya dengan Motto Universitas Biaya Terjangkau mutu Terjamin yang harus tetap dilaksanakan, Sejarah pendirian Universitas Warmadewa adalah untuk menampung anak-anak pegawai negeri yang tidak bisa diterima di PTN, serta target penerimaan mahasiswa baru sebanyak-banyaknya. Dengan demikian sistem seleksi yang belum mempertimbangkan segi mutu calon mahasiswa yang sesungguhnya, karena standar kelulusan untuk bisa diterima di suatu fakultas belum begitu ketat dilakukan.
    Untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan, dari calon mahasiswa harus betul-betul dapat dijaring dengan seleksi yang ketat supaya calon mahasiswa yang diterima di Universitas Warmadewa mempunyai standar kualitas yang baik karena bagaimanapun Mahasiswa tidak lepas dari tanggung jawab terhadap perkembangan sebuah perguruan tinggi. Disamping itu tingkat kedisiplinan mahasiswa perlu ditingkatkan, karena melalui disiplin yang tinggi ini agar mahasiswa benar-benar dapat mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan ilmu pengetahuan yang diterimanya.
    Untuk menambah mutu serta kemampuan mahasiswa semasih dia mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi maka perlu ditambah dengan kemampuan berorganisasi, sebab didalam organisasi ini akan mampu mengembangkan pribadi bagi mahasiswa dan menambah pengalaman guna menunjang ilmu pengetahuan yang diterimanya.
  2. Dosen Sebagai Pendidik Dan Pengajar
    Dosen harus mempunyai kualifikasi yang diperlukan bagi penyampain ilmunya kepada Mahasiswa. Dengan tenaga dosen yang berkompeten dan berkualitas akan memudahkan penyampaian ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apa yang disampaikan kepada mahasiswa dapat diterima dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan mahasiswa dengan kajian bidang ilmu yang dipilihnya. Disamping itu dosen juga harus mempunyai disiplin yang tinggi juga mempunyai rasa tanggung jawab terhadap ilmu yang diberikan kepada mahasiswa. Bagaimana mungkin dapat meningkatkan mutu pendidikan apabila dosen hanya memberikan kuliah 3 - 4 kali pertemuan dalam setiap semesternya. Jadi dosen harus mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya agar ia tidak hanya memberikan kuliah secara asal-asalan.
    Tanpa ada upaya untuk meningkatkan kualitas dosen yang ada sekarang, perubahan-perubahan mendasar pada kurikulum dan metode belajar mengajar akan timpang dan bisa jadi kurang efektif peningkatan kualitas dosen perlu dimulai dari sistem perekrut, peningkatan kemampuan dosen, sistem penilaian terhadap kemampuan dan kinerja dosen, serta sistem peningkatan karirnya. Tentu saja upaya peningkatan kualitas dosen perlu disertai dengan peningkatan kesejahteraannya.
    Kemampuan dosen terdiri dari kemampuan dalam ilmu pengetahuan yang akan diajarkan dan tehnik dalam memberikan pengajaran. Hal ini berarti peningkatan kemampuan dosen perlu dilakukan dari dua aspek yaitu peningkatan ilmu pengetahuan di bidangnya, dan kemampuan atau ketrampilan dalam mengajar.
    Disamping itu juga dapat dilihat dari klasifikasi pendidikan (S2/S3) dan jenjang jabatan akademiknya. pengelolaan mutu Dosen dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan ke strata yang lebih tinggi di Universitas Universitas Negeri maupun swasta terbaik di dalam maupun diluar negeri secara bertahap dan berencana. Disamping itu juga dapat dilakukan melalui meningkatkan kegiatan-kegiatan seminar (lokal, regional dan nasional), simposium, diskusi, serta penataran-penataran dan lokakarya, baik di fakultas dan universitas sendiri, maupun di perguruan tinggi terkemuka di tanah air. Serta meningkatkan kegiatan kerjasama dengan dinas-dinas, dunia usaha dan dunia industri dalam kaitannya dengan program keterkaitan dan kesepadanan sebagai penambah wawasan dan cara berpikir serta ketrampilan bagi dosen.
  3. Sarana dan Prasarana
    Untuk menghasilkan kualitas tenaga lulusan perguruan tinggi maka harus bekerja sama dengan pihak dunia usaha sebagai penyerap dan pemakai tenaga lulusan perguruan tinggi Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan unsur mahasiswa, alumni dan perusahaan-perusahaan yang mewakili dunia usaha, untuk memberikan masukan yang berguna untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang diharapkan mampu berkiprah di era globalisasi. Maka perlu perbaikan terhadap kurikulum dengan menambahkan program-program baru seperti : penguasaan bahasa internasional, teknologi komputer, program magang dan etika.
    Laboratorium sebagai ajang latih dan praktek mahasiswa perlu dilengkapi dengan fasilitas yang cukup serta program pelatihannya harus disesuaikan dengan perkembangan dunia industri dan jasa. Sedangkan perpustakaan sebagai jantungnya perguruan tinggi perlu diperkaya dan dilengkapi dengan berbagai jurnal dan literatrur yang terbaru.
    Demikian pula gedung atau ruang perkuliahan serta perlengkapannya sebagai penunjang proses pendidikan sangat perlu mendapat perhatian dari segi kebersihan, keindahan serta kenyamanannya.
  4. Penutup
    Dari Uraian tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut :
    Universitas perlu mendorong upaya peningkatan kualifikasi tenaga dosen dengan pendidikan lanjutan atau kursus dengan fasilitas yang memadai agar kualitas sumberdaya dapat ditingkatkan sehingga secara otomatis akan mendorong peningkatan mutu pendididkan di universitas.
    Tuntutan terhadap mutu pendidikan yang terus ditingkatkan sebagai upaya untuk menciptakan output yang berkualitas dan siap terjun kepasar kerja serta untuk memenuhi standar atau ketentuan akreditasi.
    Output yang dihasilkan harus berdasarkan suatu proses yang matang dan didukung oleh input yang baik pula.

Faktor eskternal dan internal yang mendukung proses penyelenggaraan dan sumber daya perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan harus mendapat perhatian.

RKAPB Koperasi LIA thn 2024 6